Minggu, 20 November 2016

Job Enrichment



1.      Pengertian Job Enrichment
Job Enrichment adalah memperluas rancangan tugas untuk memberi arti lebih dan memberikan kepuasan kerja dengan cara melibatkan pekerja dengan pekerjaan perencanaan, penyelenggaraan organisasi dan pengawasan pekerjaan sehingga job enrichment bertujuan untuk menambah tanggung jawab dalam pengambilan keputusan, menambah hak otonomi dan wewenang merancang pekerjaan dan memperluas wawasan kerja.
Job enrichment dapat meningkatkan otonomi seseorang dalam mengatur pekerjaannya. Misalnya seorang petugas di dalam melakukan pekerjaannya sebelum diatur oleh suatu prosedur yang ketat, di mana dia tidak di berikan wewenang atau hak untuk memilih metode yang dia anggap paling efektif, untuk memilih bahan-bahan yang di butuhkan, atau untuk mengatur pekerjaannya. Perubahan ini akan memberikan tantangan yang lebih besar bagi dia dan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan produktifitasnya.


2.      Langkah – Langkah dalam Redesign Pekerjaan
a.    Menggabungkan beberapa pekerjaan menjadi satu.
Hal ini memungkinkan pekerja untuk menggunakan berbagai macam keterampilan, variasi tugas yang dapat membuat pekerjaan terasa lebih bermakna dan penting. Hal ini meningkatkan keanekaragaman dan identitas tugas.
b.    Menciptakan Unit Kerja Alami
Unit kerja berarti bahwa tugas pekerja dilakukan sama, mengartikan dan mengidentifikasi seluruhnya. Kemungkinan bahwa pekerja akan meninjau pekerjaannya yang berarti dan penting yang tidak begitu relevan dan membosankan.
c.    Menampilkan Hubungan Pelanggan
Jika hubungan pelanggan dapat dibangun, komitmen kerja dan motivasi biasanya akan meningkat. Hal ini meningkatkan keanekaragaman otonomi, dan umpan balik bagi karyawan.
d.   Memperluas Pekerjaan Vertikal
Ketika pekerjaan dibebani secara vertikal, otonomi naik, pekerja merasa tanggung jawab personal dan akuntabilitas untuk outcomes/dampak dari usaha mereka.
e.    Membuka Saluran Feedback
Dengan meningkatkan umpan balik, pekerja tidak hanya belajar bagaimana sebaiknya mereka menyamakan pekerjaannya, tetapi hanya dengan memeperbaiki kinerja mereka, memperburuk atau mengulang pada tingkat yang tetap.

3.      Pertimbangan – Pertimbangan dalam Job Enrichment
Dengan Job Enrichment, produktivitas pekerja bisa ditingkatkan sehingga pekerja tidak merasa monoton dengan pekerjaannya. Para pemegang kekuasaan perlu cermat dalam melihat siapa saja pekerja yang berpotensi dan perlu mendapatkan program job enrichment.
Ada lima dimensi inti dari sebuah pekerjaan yang mempengaruhi job enrichment biasanya memberikan kontribusi kepada orang-orang yang menikmati pekerjaan menurut Greenberg dan Baron:
a.    Keragaman ketrampilan (skill variety)
Banyaknya ketrampilan yang di perlukan untuk melakukan pekerjaan. Makin banyak ragam ketrampilan yang digunakan, makin kurang membosankan pekerjaan.
b.    Jati diri tugas (task identity)
Tingkat sejauh mana penyelesaian pekerjaan secara keseluruhan dapat dilihat hasilnya dan dapat dikenali sebagai hasil kinerja seseorang. Tugas yang dirasakan sebagai bagian dari pekerjaan yang lebih besar dan yang dirasakan tidak merupakan satu kelengkapan tersendiri menimbulkan rasa tidak puas.
c.    Tugas yang penting (task significance)
Tingkat sejauh mana pekerjaan mempunyai dampak yang berarti bagi kehidupan orang lain, baik orang tersebut merupakan rekan sekerja dalam suatu perusahaan yang sama maupun orang lain di lingkungan sekitar. Jika tugas dirasakan penting dan berarti oleh tenaga kerja, maka ia cenderung mempunyai kepuasan kerja.
d.   Otonomi
Tingkat kebebasan pemegang kerja, yang mempunyai pengertian ketidaktergantungan dan keleluasaan yang diperlukan untuk menjadwalkan pekerjaan dan memutuskan prosedur apa yang akan digunakan untuk menyelesaikannya. Pekerjaan yang memberi kebebasan, ketidaktergantungan dan peluang mengambil keputusan akan lebih cepat menimbulkan kepuasan kerja.
e.    Umpan Balik (feed back)
Memberikan informasi kepada para pekerja tentang hasil pekerjaan sehingga para pekerja dapat segera memperbaiki kualitas dan kinerja pekerjaan.

4.      Contoh Langkah – Langkah dalam Redesign Pekerjaan
a.    Menggabungkan beberapa pekerjaan menjadi satu
Seorang karyawan yang bekerja di toko pakaian menggunakan berbagai keterampilan dalam mendesain pakaian agar lebih menarik agar disukai oleh pelanggan. Selain mendesain karyawan tersebut juga menjual produk secara langsung.
b.    Menciptakan unit kerja alami
Memberikan kepercayaan kepada karyawan dalam mendesain pakaiannya dengan hasil pemikirannya sendiri agar hasil yang di dapat memuaskan tanpa ada campur tangan orang lain.
c.    Menampilkan hubungan pelanggan
Memberikan kesempatan pada karyawan untuk menemui langsung pelanggan yang akan menggunakan pakaian yang ia buat  
d.   Memperluas pekerjaan vertical
Pekerja memiliki tanggung jawab dalam membuat pakaiannya sendiri
e.    Umpan balik
Karyawan menerima feed back dari atasan jika pekerjaan yang dia lakukan ada kesalahan atau mendapat protes dari pelanggan dia akan memperbaiki pekerjaannya agar menjadi lebih baik lagi.

Sunyoto Munandar, Ashar. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Universitas Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar