Psikologi Manajemen
Nama Dosen : Natalia Konradus
Nama Kelompok :
1.
Andinta
Castine Putri (11514093)
2.
Aulia
Dika Widiasi (11514811)
3.
Brenda
Amelia Panggabean (12514221)
4.
Elfa
Inkabaturia Ciptanti (13514486)
Kelas : 2PA18
FAKULTAS PSIKOLOGI / JURUSAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN AJARAN 2015/2016
A.
PSIKOLOGI
MANAJEMEN
1.
Pengertian
Manajemen
Psikologi manajemen adalah ilmu
tentang bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi
kebutuhan. Psikologi manajemen adalah suatu studi tentang tingkah laku manusia
yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.
Pengertian
Manajemen Menurut Pandangan Tokoh
Ø Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah Manajemen adalah orang yg mengatur
pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk
mencapai sasaran atau orang yg berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana,
mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran
tertentu
Ø Menurut
Stoner manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daa
organisasi lainna agar mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Ø Menurut
Nickels, Mchugh and McHugh, manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi
lainnya,
Ø Menurut
Ernie Kurniawan, Manajemen adalah seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu
yang terikat dengan pencapaian tujuan.
3.
Manfaat
Psikologi Manajemen
Ø Untuk
mendapatkan pemecahan bagi masalah-masalah yang penting berkenaan dengan penggunaan
tenaga manusia di dalam proses manajemen.
Ø Agar
dunia manajemen mampu menggunakan prosedur-prosedur yang lebih relevan / tepat
untuk memecahkan masalah-masalah human (kemanusiaan).
4.
Ada
4 Fungsi Utama dalam Manajemen:
a.
Perencanaan (Planning)
adalah : Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi
kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang
tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
i. Kegiatan
dalam Fungsi Perencanaan :
Ø
Menetapkan tujuan dan target
bisnis
Ø
Merumuskan strategi
untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
Ø
Menentukan
sumber-sumber daya yang diperlukan
Ø
Menetapkan
standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
b.
Pengorganisasian
(Organizing) adalah : Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang
telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi
yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan
dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara
efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi
ii. Kegiatan
dalam Fungsi Pengorganisasian :
Ø Mengalokasikan
sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang
diperlukan
Ø Menetapkan
struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab
Ø Kegiatan
perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga
kerja
Ø Kegiatan
penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
c.
Pengarahan (Actuating/Directing)
adalah : Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak
dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang
tinggi.
iii. Kegiatan
dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :
Ø Mengimplementasikan
proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja
agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
Ø Memberikan
tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
Ø Menjelaskan
kebijakan yang ditetapkan
d.
Pengawasan
(Controlling) adalah : Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian
kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat
berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan
terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
iv. Kegiatan
dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :
Ø Mengevaluasi
keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator
yang telah ditetapkan
Ø Mengambil
langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
Ø Melakukan
berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian
tujuan dan target bisnis
B.
ORGANISASI
1.
Pengertian Organisasi
Pengertian Organisasi - Istilah
organisasi berasal dari bahasa yunani, yaitu "Organon" atau dalam
bahasa Latin "Organum" yang berarti alat, bagian, anggota, atau
badan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi adalah
kesatuan (susunan) yang terdiri atas bagian bagian orang dalam perkumpulan
untuk mencapai tujuan bersama.Organisasi adalah sebuah wadah atau tempat
berkumpulnya orang-orang yang diatur untuk bekerja sama dalam rangka mencapai
tujuan bersama. Jadi inti organisasi adalah interaksi antar orang dalam sebuah
wadah untuk melakukan sesuatu tujuan yang sama.
2.
Pengertian Organisasi Menurut Pandangan Tokoh
a. Menurut
J.William Schulze,organisasi adalah suatu
penggabungan dari orang orang, benda-benda, alat alat perlengkapan, ruang lingkup
kerja dan segala hal yang berhubungan dengannya, yang disatukan dalam sebuah
hubungan yang teratur dan sangat efektif untuk mencapai segala tujuan yang
diinginkan.
b. Menurut
Chester I.Barnard mengemukakan dalam buku beliau
yang berjudul The Function Of The Executive, organisasi adalah suatu sistem
mengenai usaha-usaha kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
c. Menurut
James D.Mooney dalam buku beliau yang berjudul
The Principles of Organization. Organisasi adalah segala bentuk
persatuan/perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
d.
Menurut
Sir Stoner Organisasi adalah sebuah pola yang
menghubungkan orang orang di bawah arahan pimpinan (manager) untuk mencapai
atau mengejar tujuan bersama.
e. Menurut
Stephen P.Robbins mengemukakan bahwa Organisasi
adalah kesatuan aspek sosial yang terkordinasi secara sadar, dengan satu
batasan yang cukup relatif dan bisa diidentifikasi, yang bekerja secara relatif
dan terus menerus untuk mencapai tujuan kelompok atau tujuan bersama.
3.
Tujuan Organisasi
Dalam sebuah organisasi diperlukan
kerja sama secara efektif, efisien, dan ekonomis untuk mencapai tujuan
organisasi.
Ø Efektif,
artinya kegiatan organisasi tersebut dapat mendatangkan hasil yang baik atau
dalam istilah organisasi berhasil.
Ø Efisien,
artinya dalam usaha mencapai tujuan dapat dilaksanakan dengan tepat, tidak
membuang-buang waktu, tenaga, dan biaya.
Ø Ekonomis,
artinya dalam berorganisasi harus hati-hati dalam mengeluarkan uang, memakai
barang, dan waktu, dengan kata lain tidak boleh boros.
4.
Ciri-Ciri Organisasi
Ø Kumpulan
manusia
Ø Tujuan
bersama
Ø Kerja
sama
Ø Aturan-aturan
Ø Pembagian
tugas
Kumpulan manusia
merupakan ciri pertama organisasi. Agar dapat disebut organisasi, kumpulan
manusia ini harus mempunyai tujuan bersama dan setiap anggota harus bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama tersebut. Inti dari sebuah organisasi adalah
kerja sama. Tidak ada organisasi tanpa adanya kerja sama. Untuk melakukan kerja
sama, dibutuhkan aturan yang mengatur semua orang yang terlibat dalam kelompok
atau organisasi tersebut.
5.
Struktur Organisasi
Secara umum terdapat 4 jenis
struktur organisasi formal (Swastha&Sukotjo, 1991), yaitu struktur
organisasi garis, struktur organisasi garis dan straf, struktur organisasi
fungsional, dan struktur organisasi matriks.
i.
Struktur
Organisasi Garis : Struktur organisasi ini
menerapkan aliran wewenang langsung dari top manajemen kepada manajemen
dibawahnya. Pemimpin perusahaan memiliki kewenangan langsung dalam mengawasi
bawahannya. Kelemahan model ini adalah tanggung jawab dipikul sepenuhnya oleh
pemimpin perusahaan sehingga dapat terjebak pada pekerjaan yang bersifat
administratif sehingga kekurangan waktu untuk memikirkan hal-hal dan rencana
yang bersifat strategis. Struktur organisasi ini cocok untuk perusahaan
berskala kecil dan menengah.
ii.
Struktur
Organisasi Garis dan Staf : Struktur organisasi
ini merupakan gabungan antara organisasi lini dan departemen staf. Departemen
staf memberikan saran kepada departemen lini. Pengambilan keputusan tetap pada
departemen lini. Departemen staf hanya memberikan dukungan teknis khusus. Struktur
organisasi ini banyak ditemukan pada perusahaan menengah dan besar.
iii.
Struktur
Organisasi Fungsional : Pada struktur
organisasi fungsional, masing-masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli
dan masing-masing bawahan mempunyai beberapa pimpinan. Manajer memiliki
kekuasaan penuh untuk menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.
iv.
Struktur
Organisasi Matriks : Struktur organisasi ini
merupakan suatu desain struktural yang menugaskan para spesialis dari berbagai
departemen fungsional untuk bekerja pada suatu proyek yang dipimpin oleh
seorang manajer proyek. Manajer proyek mempunyai otoritas terhadap staf yang
terlibat. Jadi staf yang terlibat memiliki dua atasan, yaitu manajer lini dan
manajer proyek. Model ini banyak digunakan diperusahaan besar dan perusahaan
multinasional.
6.
Proses Organisasi
Bentuk sosialisasi yang efektif meliputi
empat unsur pokok yaitu :
Ø Organisasi
mendorong karyawan agar tetap setia dengan memberikan imbalan
Ø Organisasi
mempengaruhi karyawan agar tetap setia melalui bujukan bukan paksaan
Ø Organisasi
mengalihkan karyawan dari nilai dan tujuan mereka menuju nilai – nilai dan
tujuan organisasi
Ø Organisasi
memberi penampilan bahwa karyawan boleh melakukan pilihan bebas pada saat
pengangkatan dan tetap bekerja.
7.
Manfaat dalam Organisasi
Ø Menjalin
kerja sama antara pengurus dan para anggota
Ø Bisa
mengerti pembagian tugas dan pembuatan program kerja
Ø Bisa
mengerti cara hidup disiplin
Ø Melatih
hidup bermasyarakat
Ø Melatih
hidup bersama orang lain
Ø Belajar
menghormati orang lain
Ø Belajar
memecahkan masalah secara bersama-sama
Ø Belajar
mengemukakan pendapat
Ø Belajar
menghargai pendapat
Ø Belajar
menaati peraturan dan tata tertib
Ø Menambah
pengetahuan dan wawasan
Ø Meningkatkan
persatuan dan kerukunan dalam masyarakat
8.
Beberapa Jenis Organisasi
ü Organisasi
kemasyarakatan/social
ü Organisasi
kemahasiswaan
ü Organisasi
politik
ü Organisasi
dunia/kenegaraan
C.
DEFINISI KOMUNIKASI
Komunikasi adalah proses
penyampaian pesan kepada orang lain. Pengertian komunikasi (communication)
secara praktis atau dalam praktik kehidupan sehari-hari. Pesan (message) itu
bisa berupa informasi, pemberitahuan, keterangan, ajakan, imbauan, bahkan
provokasi atau hasutan. Kata kunci dalam komunikasi adalah pesan itu. Dari
pesan itulah sebuah proses komunikasi dimulai. Komunikasi terjadi karena ada
pesan yang ingin atau harus disampaikan kepada pihak lain.
1.
Pengertian Organisasi Menurut Pandangan Tokoh
Ø Everett M. Rogers,
Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu
penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
(pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 20, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.)
(Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar , 2005, hal 62, Dedy Mulyana).
Ø Rogers & D.
Lawrence Kincaid, 1981, Komunikasi adalah
suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran
informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling
pengertian yang mendalam. (pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 20, Prof. Dr. Hafied
Cangara, M. Sc.).
Ø Shannon & Weaver,
1949, Komunikasi adalah bentuk interaksi
manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak
sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal,
tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. (pengantar
Ilmu komunikasi, 1998, hal 20, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.).
Ø David K. Berlo, 1965
Ilmu pengantar komunikasi Komunikasi sebagai instrumen dari interaksi sosial
berguna untuk mengetahui dan memprediksi setiap orang lain, juga untuk
mengetahui keberadaan diri sendiri dalam memciptakan keseimbangan dengan
masyarakat. (pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 3, Prof. Dr. Hafied Cangara,
M. Sc.)
2.
Faktor-faktor yang Memperlancar dan
Menghambat Komunikasi
a)
Faktor-faktor yang
memperlancar komunikasi
Ø Saling
Membutuhkan
Ø Menggunakan
Media
Ø Menggunakan
bahasa yang mudah dipahami
Ø Menguasai
Metode Penyampaian
b)
Faktor-faktor yang menghambat komunikasi
Ø Keterbatasan
waktu tidak sempat berkomunikasi, tergesa-gesa dalam berkomunikasi, artinya
tidak memenuhi persyaratan komunikasi
Ø Jarak
Psikologis biasanya terjadi akibat adanya perbedaan status yaitu status sosial
maupun status dalam pekerjaan,
Ø Evaluasi
dini seringkali orang sudah berprasangka atau menarik kesimpulan sebelum
menerima, menggalang keseluruhan informasi atau pesan dan mencemari menghambat
komunikasi yang baik,
Ø Lingkungan
yang tidak mendukung
Ø Suhu,
panas atau dingin akan mengganggu komunikasi,
Ø Ribut,
lingkungan fisik yang tidak mendukung,
3.
Tujuan Komunikasi
a)
Supaya yang disampaikan
komunikator dapat dimengerti oleh komunikan. Agar dapat dimengerti oleh
komunikan maka komunikator perlu menjelaskan pesan utama dengan
sejelas-jelasnya dan sedetail mungkin.
b)
Agar dapat memahami
orang lain. Dengan melakukan komunikasi, setiap individu dapat memahami
individu yang lain dengan kemampuan mendengar apa yang dibicarakan orang lain.
c)
Agar pendapat kita
diterima orang lain. Komunikasi dan pendekatan persuasif merupakan cara agar
gagasan kita diterima oleh orang lain. Menggerakkan orang lain untuk melakukan
sesuatu. Komunikasi dan pendekatan persuasif kita mampu membangun persamaan
presepsi dengan orang kemudian menggerakkannya sesuai keinginan kita.
4. Fungsi
Komunikasi
Dalam
manfaat dan dampak yang ditimbulkan komunikasi memiliki fungsi-fungsi yang
sangat berperan dalam kehidupan masyarakat. Secara umum, fungsi komunikasi
adalah sebagai berikut.
a)
Sebagai Kendali
Fungsi
komunikasi sebagai kendali memiliki arti bahwa komunikasi bertindak untuk
mengendalikan perilaku orang lain atau anggota dalam beberapa cara yang harus
dipatuhi.
b)
Sebagai Motivasi
Komunikasi
memberikan perkembangan dalam memotivasi dengan memberikan penjelasan dalam
hal-hal dalam kehidupan kita.
c)
Sebagai Pengungkapan
Emosional Komunikasi memiliki peranan dalam
mengungkapkan perasaan-perasaan kepada orang lain, baik itu senang, gembira,
kecewa, tidak suka. dan lain-lainnya.
d)
Sebagai Informasi
Komunikasi
memberikan informasi yang diperlukan dari setiap individu dan kelompok dalam
mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai pemilihan
alternatif.
5.
Syarat-Syarat Komunikasi
Dalam
berkomunikasi diperlukan syarat-syarat tertentu dalam penggunaannya.
Syarat-syarat komunikasi adalah sebagai berikut.
a)
Source (sumber)
Source
adalah dasar dalam penyampaian pesan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri.
Sumber komunikasi adalah orang, lembaga, buku dan lain-lain.
b)
Komunikator
Komunikator
adalah pelaku penyampain pesan yang berupa individu yang sedang berbicara atau
penulis, dapat juga berupa kelompok orang, organisasi komunikasi seperti
televisi, radio, film, surat kabar, dan sebagainya.
c)
Pesan
Pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh
komunikator. Pesan mempunyai tema utama sebagai pengarah dalam usaha mengubah
sikap dan tingkah laku orang lain.
d)
Saluran
Saluran
adalah komunikator yang digunakan dalam menyampaikan pesan. Saluran komunkasi
berupa saluran formal (resmi) dan saluran informal (tidak resmi). Saluran
formal adalah saluran yang mengikuti garis wewenang dari suatu organisasi,
seperti komunikasi antara pimpinan dan bawahannya, sedangkan saluran informal
adalah saluran yang berupa desas-desus, kabar burung dan kabar angin.
e)
Komunikan
Komunikan
adalah penerima pesan dalam komunikasi yang berupa individu, kelompok dan massa
f)
Effect (hasil)
Effek
adalah hasil akhir dari suatu komunikasi dengan bentuk terjadinya perubahan
sikap dan perilaku komunikan. Perubahan itu bisa sesuai keinginan atau tidak
sesuai dengan keinginan komunikator.
D.
DIMENSI KOMUNIKASI
i.
Isi
Dimensi isi disandi secara verbal
dan menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Dalam
komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan.
ii.
Kebisingan
Kebisingan adalah tinggi rendahnya
suara yaang terdengar dalam melakukan komunikasi.
iii.
Jaringan
Jaringan adalah sejauh mana
seseorang meluaskan jangkauan informasinya dalam melakukan komunikasi.
Diantaranya ada komunikasi yang bergantung
pada (jaringan satelit).
iv.
Dimensi
Arah
Komunikasi dalam konteks ini dibagi
menjadi dua, yaitu komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi
satu arah merupakan satu orang memberikan informasi kepada orang lainnya tanpa
ada timbal balik, sedangkan komunikasi dua arah merupakan komunikasi dimana
satu orang memberikan informasi ke orang lain, dan orang lain juga memberikan
informasi, sehingga terjadi pertukaran informasi diantara keduanya
E.
DEFINISI PENGARUH
1. Pengertian
Pengaruh
a)
Kamus
Besar Bahasa Indonesia
Pengaruh adalah daya yang ada atau
timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan
atau perbuatan seseorang.
b)
Wiryanto
Pengaruh merupakan tokoh formal
maupun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan,
inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi.
c)
Norman
Barry
Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan
yang jika seorang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat
dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang
terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.
d)
Uwe
Becker
Pengaruh adalah kemampuan yang terus
berkembang yang berbeda dengan kekuasaan tidak begitu terkait dengan usaha
memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.
e)
Robert
Dahl
Robert berpendapat bahwa seorang A
mempunyai pengaruh atas B sejauh ia dapat menyebabkan B untuk berbuat sesuatu
yang sebenarnya tidak akan B lakukan.
f)
Bertram
Johannes Otto Schrieke
Pengaruh merupakan bentuk dari
kekuasaan yang tidak dapat diukur kepastiannya.
g)
Jon
Miller
Pengaruh merupakan komoditi
berharga dalam dunia politik Indonesia.
h)
Albert
R. Roberts & Gilbert
Pengaruh adalah wajah kekuasaan
yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk
mengambil keputusan.
i)
Surakhmad
Pengaruh adalah kekuatan yang
muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan
perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya.
Dari pendapat-pendapat tersebut
dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul
dari sesuatu, baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada dialam
sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya. Jadi, pengaruh adalah
hasil dari sikap yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dikarenakan
seseorang atau kelompok tersebut telah melakukan dan menjalankan kewajibannya
terhadap pihak memintanya untuk menjalankan kewajiban tersebut.
2. Bentuk
Dari Hasil Pengaruh
a) Pesuasi
Rasional
Pemimpin menggunakan argumentasi
logis dan bukti faktual untuk mempersuasi pengikut bahwa suatu usulan adalah
masuk akal dan kemungkinan dapat mencapai sasaran.
b) Permintaan
Inspirasional
Pemimpin membuat usulan yang
membangkitkan entuasisme pada pengikut dengan menunjuk pada nilai-nilai, ide
dan aspirasi pengikut atau dengan meningkatkan rasa percaya diri dari pengikut.
c) Konsultasi
Pemimpin mengajak partisipasi
pengikut dalam merencanakan sasarn, aktivitas atau perubahan yang untuk itu
diperlukan dukungan dan bantuan pengikut atau pemimpin bersedia memodifikasi
usulan untuk menanggapi perhatian dan saran dari pengikut.
d) Menjilat
Pemimpin menggunakan pujian,
rayuan, perilaku ramah-tamah, atau perilaku yang membantu agar pengikut berada
dalam keadaan yang menyenangkan atau mempunyi pikiran yang menguntungkan
pemimpin tersebut sebelum meminta sesuatu.
e) Permintaan
Abadi
Pemimpin menggunakan perasaan
pengikut mengenai kesetiaan dan persahabatan terhadap dirinya ketika meminta
sesuatu.
f) Pertukaran
Pemimpin menawarkan suatu penukaran
budi baik, memberi indikasi kesediaan untuk membalasnya pada suatu saat nanti,
atau menjanjiakan bagian dari manfaat bila pengikut membantu pencapaian tugas.
g) Taktik
Koalisi
Pemimpin mencari bantuan dari orang
lain untuk mempersuasi pengikut agar melakukan sesuatu atau menggunakan
dukungan orang lain sebagai suatu alasan bagi pengikut untuk juga
menyetujuinya.
h) Taktik
Pengesahan
Pemimpin mencoba untuk menetapkan
validitas permintaan dengan menyatakan kewenangan atau hak untuk membuatnya
atau dengan membuktikan bahwa hal itu adalah konsisten dengan kebijakan,
peraturan, prakti atau tradisi oragnisasi.
i) Menekankan
Pemimpin menggunakan permintaan,
ancaman, seringnya pemeriksaan, atau peringatan-peringtan terus menerus untuk
mempengaruhi pengikut melakukan apa yang diinginkan.
3. Hasil
Dari Pengaruh
Hasil dari proses mempengaruhi,
juga mempunyai efek umpan balik terhadap perilaku pemimpin. Selain itu, dampak
kekuasaan pemimpin pada dasarnya tergntung pada apa yang dilakukan pemimpin
dalam mempengaruhi orang yang di pimpin. Dengan demikian, hasil dari usaha
mempengaruhi merupakan akumulasi dari keterampilan mempengaruhi, perilaku
mempengaruhi dan kekuasaan pemimpin.
F.
KUNCI-KUNCI
PERUBAHAN PERILAKU
Perubahan
merupakan peralihan kondisi yang tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang
berubah adalah masyarakat yang terdiri dari individu berkepribadian
(personality) baik. Personality tidak dibentuk dari performance dan style
seseorang, melainkan dari adanya daya intelektual dan perbuatan. Selanjutnya,
tidak hanya membentuk saja, tapi juga disertai upaya menjadikan personality
tersebut berkualitas.
Kunci
perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan
perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat.
Perilaku
yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui
berbagai benturan dengan gemilang, adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan
tekad untuk terus berjuang hingga titik nadi. Perubahan masyarakat akan
berimplikasi terhadap perubahan individu, karena di dalamnya ada interaksi
sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia.
Perubahan
perilaku adalah penerapan yang terencana dan sistematis dari prinsip belajar
yang telah ditetapkan untuk mengubah perilaku mal adaptif (Fisher &
Gochros, 1975) Karakteristik perubahan perilaku.
Fokus
kepada perilaku (prosedur perubahan perilaku dirancang untuk merubah perilaku
bukan merubah karakter atau sifat seseorang. Perilaku yang dirubah disebut
target perilaku meliputi perilaku yang berlebihan atau perilaku yang
tidak/kurang dimiliki oleh orang.
Prosedurnya
didasarkan kepada prinsip-prinsip behavioral. Perubahan perilaku adalah
penerapan prinsip-prinsip dasar yang awalnya berasal dari penelitian
eksperimental dengan binatang dilaboratorium (Skiner, 1938). Penekanannya
kepada peristiwa - peristiwa didalam lingkungan. Perubahan perilaku meliputi
asesmen dan perubahan peristiwa-peristiwa lingkungan yang mempunyai hubungan
fungsional dengan perilaku.
Treatment
dilakukan oleh orang didalam kehidupan sehari-hari (Kazdin, 1994). Perubahan
perilaku akan lebih efektif apabila
dikembangkan oleh orang-orang yang berada dilingkungan individu yang
perilakunya menjadi target perubahan seperti guru, orangtua atau orang lain
yang dilatih tentang perubahan perilaku.
Pengukuran
perubahan perilaku. Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah intervensi
dilakukan untuk melihat perubahan perilaku. Asesmen terus dilakukan setelah
intervensi untuk melihat apakah perubahan perilaku yang sudah terjadi dapat
terjaga. Mengabaikan peristiwa-peristiwa masa lalu sebagai penyebab perilaku.
Penekanan perubahan perilaku kepada peristiwa-peristiwa lingkungan saat ini
yang menjadi penyebab perilaku sebagai dasar pemilihan intervensi perubahan
perilaku yang tepat.
Menolak
hipotesis yang mendasari penyebab perilaku. Skiner (1974) menjelaskan bahwa
dugaan terhadap penyebab yang mendasari perilaku tidak pernah dapat diukur atau
dimanipulasi untuk menunjukkan hubungan fungsional perilaku.
a) Menurut
WHO, yang dikutip oleh Notoatmodjo (1993), Perubahan perilaku dikelompokkan
menjadi 3 (tiga), yaitu :
1.
Perubahan
alamiah (natural change)
Perubahan yang dikarenakan
perubahan pada lingkungan fisik, sosial, budaya ataupun ekonomi dimana dia
hidup dan beraktifitas.
2.
Perubahan
terencana (planned change)
Perubahan ini terjadi, karena
memang direncanakan sendiri oleh subjek.
3.
Perubahan
dari hal kesediaannya untuk berubah (readiness to change)
Perubahan yang terjadi apabila
terdapat suatu inovasi atau program-program baru, maka yang terjadi adalah
sebagian orang cepat mengalami perubahan perilaku dan sebagian lagi lamban. Hal
ini disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah yang
berbeda-beda.
b) Tim
ahli WHO (1984), menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku
ada empat alasan pokok, yaitu :
1.
Pemikiran
dan perasaan
Bentuk pemikiran dan perasaan ini
adalah pengetahuan, kepercayaan, sikap.
2.
Orang
Penting sebagai Referensi
Apabila seseorang itu penting bagi
kita, maka apapun yang dia katakan dan lakukan cendrung untuk kita contoh.
Orang inilah yang dianggap kelompok referensi seperti : guru, kepala suku dan
lain-lain.
3.
Sumber
- Sumber Daya
Yang termasuk adalah fasilitas -
fasilitas misalnya : waktu, uang, tenaga kerja, ketrampilan dan pelayanan.
Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun negatif.
4.
Kebudayaan Perilaku
normal, kebiasaan, nilai - nilai dan pengadaan sumber daya di dalam suatu
masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup yang disebut kebudayaan. Perilaku
yang normal adalah salah satu aspek dari kebudayaan dan selanjutnya kebudayaan
mempunyai pengaruh yang dalam terhadap perilaku. Dari uraian tersebut diatas
dapat dilihat bahwa, alasan seseorang berperilaku. Oleh sebab itu, perilaku
yang sama diantara beberapa orang dapat berbeda - beda penyebab atau latar
belakangnya.
c)
Pendekatan
Untuk Mengubah Perilaku:
Ø Informasi
Ø Pemasaran
Ø Insentif
Ø Restriksi
(memberikan pembatasan untuk mencegah perilaku tertentu)
Ø Indoktrinasi
(Memberikan paksaan untuk perilaku tertentu)
Ø Peraturan
d)
Terdapat
6 Tahapan Perubahan Perilaku “Model Transteoretikal” (Simon-Morton, Greene
& Gottlieb, 1995)
1.
Prekontemplasi
Pada tahap ini klien belum menyadari
adanya permasalahan ataupun kebutuhan untuk
melakukan perubahan. Oleh karena itu memerlukan informasi dan umpan balik untuk menimbulkan kesadaran akan
adanya masalah dan kemungkinan untuk berubah.
Nasehat mengenai sesuatu hal/informasi tidak akan berhasil bila dilakukan pada
tahap ini.
2.
Kontemplasi
Sudah timbul kesadaran akan adanya
masalah. Namun masih dalam tahap keraguraguan.Menimbang-nimbang antara alasan
untuk berubah ataupun tidak. Konselormendiskusikan keuntungan dan kerugian
apabila menerapkan informasi yang diberikan.
3.
Preparasi
(Jendela kesempatan untuk melangkah
maju atau kembali ke tahap kontemplasi).
4.
Aksi
(Tindakan)
Klien mulai melakukan perubahan.
Goalnya adalah dihasilkannya perubahan perilaku sesuai masalah.
5.
Pemeliharaan
Pemeliharaan perubahan perilaku
yang telah dicapai perlu dilakukan untuk
terjadinya pencegahan kekambuhan.
6.
Relaps
Saat terjadi kekambuhan, proses
perubahan perlu diawali kembali. Tahapan ini bertujuan untuk kembalinya upaya aksi.
G.
BAGAIMANA
MEMPENGARUHI ORANGLAIN : BERBAGAI MODEL
1) Taktik
Mempengaruhi Orang Lain
Taktik-taktik
mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh
seseorang untuk mempen- garuhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan,
setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka
seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan
yang dimilikinya.
Kipnis
dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa
digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982).
Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah
satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut
Influence Behavior Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil
penelitian Yukl dkk, menunjukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan
di dalam organisasi, yaitu:
a)
Persuasi
Rasional (Rational Persuasion)
Terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang lain dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.
b)
Daya-tarik
Inspirasional (Inspirational Appeals)
Terjadi jika seseorang mempen-
garuhi orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk
membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain. Misalnya dengan mem-
berikan penjelasan yang menarik tentang nilai-nilai yang diinginkan, kebutuhan,
harapan, dan aspirasinya.
c)
Konsultasi
(Consultation)
Terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk
berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana atau perubahan yang akan
dilaksanakan.
d)
Mengucapkan
kata-kata manis (Ingratiation)
Terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain
dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan, mem- berikan pujian, atau
sikap bersahabat dalam memohon sesuatu.
e)
Daya-tarik
Pribadi (Personal Appeals)
Terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain
atau memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena
dianggap loyal.
f)
Pertukaran
(Exchange)
Terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan
target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
g)
Koalisi
(Coalitions)
Terjadi jika seseorang meminta
bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk atau sebagai alasan agar
orang yang dijadikan target setuju.
h)
Tekanan
(Pressure)
Terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau permintaan yang
berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
i)
Mengesahkan
(Legitimacy)
Terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang lain de- ngan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau dengan
mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau aturan
organisasi.
H.
WEWENANG
1.
Definisi
Wewenang
Wewenang
adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Secara klasik,
wewenang dimiliki oleh atasan dan bawahan berkewajiban mematuhinya. Kondisi ini
dapat menimbulkan kekuasaan yang sewenang-wenang. Pandangan pengakuan
berdasarkan adanya pengakuan dari seseorang yang dipengaruhi terhadap orang
lain yang mempengaruhi mereka. Dengan demikian, dalam lingkup sempit, wewenang
yang sah belum tentu memperoleh pengakuan orang lain.
Wewenang
adalah suatu alat untuk membatasi perilaku, untuk menciptakan keserbasamaan
dengan jalan meratakan perbedaan individual. Wewenang adalah suatu alat yang
penting dan efisien sebab wewenang mempunyai keuntungan seperti senapan
pemburu. Wewenang sebagai suatu senjata yang membatasi, yang terbuka dan
langsung.
Penggunaan
wewenang secara bijaksana merupakan faktor kritis bagi efektevitas organisasi.
peranan pokok wewenang dalam fungsi pengorganisasian, wewenang dan kekuasaan
sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya untuk mencapai tujuan
individu maupun organisasi. Wewenang formal tersebut harus di dukung juga
dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh informal. Manajer perlu menggunakan
lebih dari wewenang resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan bawahan mereka,
selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan
kepemimpinan mereka. Weber menyebut wewenang sebagai wewenang yang legal dan
sah. Weber juga membagi wewenang menjadi wewenang kharismatik, rasional, dan
tradisional.
2.
Jenis-jenis Wewenang
a)
Wewenang
lini
Wewenang lini adalah wewenang
dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Yaitu atasan langsung
memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dan
tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan ke bawahan melalui tingkatan
organisasi.
b)
Wewenang
staff
Wewenang staff adalah hak yang
dipunyai oleh satuan-satuan staf atau para spesialis untuk menyarankan, memberi
rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia ini. Kualifikasi yang harus
dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai taf yaitu dengan menganalisa melalui
metode kuisioner, metode observasi, metode wawancara atau dengan menggabungkan
ketiganya.
Ø Pengetahuan
yang luas tempat diamana dia bekerja
Ø Punya
sifat kesetiaan tenaga yang besar, kesehatan yang baik, inisiatif, pertimbangan
yang baik dan kepandaian yang ramah.
Ø Punya
semangat kerja sama yang ramah
Ø Kestabilan
emosi dan tingkat laku yang sopan.
Ø Kesederhanaan
Ø Kemauan
baik dan optimis
c)
Wewenang
staf fungsional
Adalah hubungan terkuat yang dapat
dimiliki staf dengan satuan-satuan lini. Chester Bamard mengatakan bahwa
seseorang bersedia menerima komunikasi yang bersifat kewenangan bila memenuhi:
Ø Memahami
komunikasi tersebut
Ø Tidak
menyimpang dari tujuan organisasi
Ø Tidak
bertentangan dengan kepeningan pribadi
Ø Mampu
secara mental dan fisik untuk mengikutinya
3.
Unsur Yang Ada di Dalam Wewenang
a)
Wewenang ditanamkan
pada posisi seseorang. Seseorang mempunyaiwewenang karena posisi yang diduduki,
bukan karena karakteristik pribadinya
b)
Wewenang tersebut
diterima oleh bawahan. Individu pada posisi wewenang yang sah melaksanakan
wewenang dan dipatuhi bawahan karena dia memiliki hak yang sah
c)
Wewenang digunakan
secara vertikal. Wewenang mengalir dari atas ke bawah mengikuti hierarki organisasi.
4.
Keuntungan Wewenang
a)
Dapat mempermudah dalam
mengkoordinasikan dan mengendalikan perilaku, sifatnya sederhana dan mudah.
Karena dapat dilakukan tanpa memerlukan suatu pikiran, keunggul dalam
kecepatan, begitu wewenang dilontarkan pasti secara langsung bawahan akan
menjalankan perintahnya serta efisien, sebab dapat digunakan terhadap sejumlah
besar orang pada waktu yang bersamaan.
b)
Wewenang juga mempunyai
keuntungan memaksakan dan penyesuaian terhadap suatu organisasi. dengan suatu
ancaman untuk mengurangi beberapa kesempatan pemuasan kebutuhan, sejumlah orang
dapat dibuat menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan pokok.
5.
Kerugian Wewenang
Dapat menimbulkan ketergantungan
dari bawahan terhadap atasannya serta dapat membuat bawahannya frustasi karena
wewenang atau keinginan atasan yang selalu membatasi. Wewenang adalah kekuatan
dari seorang yang berkuasa untuk memberikan mandat atau perintah kepada
bawahannya. Pada umumnya wewenang itu bersifat mengikat dan bersyarat. Yang
berfungsi untuk mengatur dan membentuk perilaku seseorang dan mengakui
eksistensinya wewenang tersebut. Wewenang bukanlah merupakan suatu
tujuan,tetapi sarana/alat untuk mencapai tujuan, yang berkembang karena
rangsangan-rangsangan dari luar.
DAFTAR PUSTAKA
Munandar, Ashar Sunyoto. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi.
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
Blake, Reed H., and Haroldsen, Edwin O.
(2003). Taksonomi Konsep Komunikasi.
Surabaya: Papyrus
Suprapto, Tommy. (2006). Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta:
Media Pressindo.
Vardiansyah, Dani. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Leavit, Harold J. 1997. Psikologi Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Rakhmad, Jalaludin.1986. Psikologi Komunikasi. Bandung: CV. Remadja
Karya.
Marianti, Merry Maria. 2011. “Kekuasaan
dan Taktik Mempengaruhi Orang Lain Dalam Organisasi”. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 7, No. 1.
http://journal.unpar.ac.id/index.php/JurnalAdministrasiBisnis/article/viewFile/401/385.
(Diakses 24 September 2016 pukul 14.00
wib.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar